Rabu, 16 April 2014

Manusia dan Keadilan

Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa "Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran" . Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. Keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya.
 Keadilan bisa juga diartikan sebagai pengakuan atas perbuatan yang seimbang, pengakuan secara kata dan sikap antara hak dan kewajiban. Setiap dari kita “manusia” memiliki “hak yang sama dan kewajiban”, dimana hak yang dituntut haruslah seimbang dengan kewajiban yang telah dilakukan sehingga terjalin harmonisasi dalam perwujudan keadilan itu sendiri.
Contohnya bila tidak adil kepada kedua belah pihak maka akan terjadi pertengkaran seperti memperebutkan laptop yang ada pada gambar tersebut mereka berebut untuk medapatkan barang tersebut.

Manusia dan kasih sayang



KELUARGA
Engkaulah nafasku
Yang menlindungiku di dalam hidupku
Kalian ajarkan aku menjadi yang anak yang lebih baik
Kalian tak pernah lelah
S’bagai pendamping dalam hidupku
Kalian berikan aku semua yang terindah

Aku hanya memanggil kalian keluargaku
Di saat aku kehilangan arah
Aku hanya mengingat kalian keluargaku
Jika aku telah jauh darimu

Ohh keluargaku