Minggu, 21 Juni 2015

Bekerja sama dalam team (Kelompok) atau Team Work




1.      Pengertian Kelompok
Pengertian Kelompok  :  Sebagai makhluk sosial, manusia cenderung  hidup dengan cara berkelompok. Berbagai kelompok manusia bisa ditemukan di atas permukaan bumi ini. Dasar pandangan dalam membentuk kelompok itu sendiri bisa berdasarkan dari berbagai macam hal. Mulai dari kelompok orang yang mempunyai hobi yang sama, aktivitas yang sama, sampai kelompok orang yang berasal dari suatu daerah yang sama.
  Kelompok adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mereka saling bergantung (interdependent) dalam rangka memenuhi kebutuhan dan tujuan bersama, meyebabkan satu sama lain saling mempengaruhi (Cartwright&Zander, 1968; Lewin, 1948).
Karakteristik Kelompok :

    Ada dua karakteristik yang melekat pada suatu kelompok, yaitu norma dan peran. Yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah tentang norma. Norma adalah persetujuan atau perjanjian tentang bagaimana orang-orang dalam suatu kelompok berperilaku satu dengan lainnya. Ada tiga kategori norma kelompok, yaitu norma sosial, prosedural dan tugas. Norma sosial mengatur hubungan di antara para nggota kelompok. Sedangkan norma prosedural menguraikan dengan lebih rinci bagaimana kelompok harus beroperasi, seperti bagaimana suatu kelompok harus membuat keputusan.
Karakteristik Kelompok:

Beberapa ahli mengatakan bahwa dalam suatu kelompok terdapat ciri – ciri, yaitu :

1. Terdiri dari 2 orang atau lebih

2. Adanya interaksi yang terus menerus

3. Adanya pengembangan identitas kelompok

4. Adanya norma – norma kelompok

5. Adanya diferensiasi peran

6. Peran yang saling tergantung

7. Produktivitas bertambah atau meningkat
2.      Tahapan    pembentukan  kelompok
Model pembentukan suatu kelompok pertama kali diajukan oleh Bruce Tackman (1965). Teori ini dikenal sebagai salah satu teori pembentukan kelompok yang terbaik dan menghasilkan banyak ide-ide lain setelah kosep ini dicetuskan.
Tahap 1 - Forming
Pada tahap ini kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka belum saling mengenal dan belum saling percaya.
Tahap 2 – Storming
Kelompok mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas-tugas yang mereka hadapi. Mereka membahas isu-isu semacam masalah yang harus mereka selesaikan. Anggota kelompok saling terbuka dan mengkonfrontasi ide-ide dan perspektif mereka masing-masing. Pada beberapa kasus, tahap storming cepat selesai. Namun ada pula yang mandenk pada tahap ini.
Tahap 3 - Norming
Terdapat kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung jawab telah jelas. Anggota kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring dengan mereka melihat kontribusi masing-masing anggota untuk kelompok.
Tahap 4 - Performing
Kelompok dalam tahap ini dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lancar dan efektif tanpa ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal. Anggota kelompok saling bergantung satu sama lainnya dan mereka saling respect dalam berkomunikasi.
Tahap 5 - Adjourning dan Transforming
Tahap dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri. Kelompok bisa saja kembali pada tahap mana pun ketika mereka mengalami perubahan.
3.      kekuatan Team Work
Teamwork atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok yang bertujuan untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya. Harus disadari bahwa teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencpai tujuan bersama. Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan dari pribadi paling populer di tim.
Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-tangan menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama.
Saling mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci kesuksesan dari teamwork. Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan ini. Meskipun terjadi perselisihan antar pribadi, namun dalam tim harus segera menyingkirkannya terlebih dahulu. Bila tidak kehidupan dalam tim jelas akan terganggu. Bahkan dalam satu tim bisa jadi berasal dari latar belakang divisi yang berbeda yang terkadang menyimpan pula perselisihan. Makanya sangat penting untuk menyadari bahwa kebersamaan sebagai anggota tim di atas segalanya.
Berikut poin-poin teamwork yang baik:
1.       Teamwork adalah kerjasama dlm tim yang biasanya dibentuk dari beragam divisi dan kepentingan.
2.      Sama-sama bekerja bukanlah teamwork, itu adalah kerja individual.
3.      Filosofi teamwork: ‘saya mengerjakan apa yang Anda tidak bisa dan Anda mengerjakan apa yang saya tidak bisa.
4.      Ketika berada dalam teamwork, segala ego pribadi, sektoral, deparmen harus disingkirkan.
5.      Dalam teamwork yang dikejar untuk dicapai adalah target bersama, bukan individual.
6.      Keragaman individu dalam teamwork memang sebuah nilai plus namun bisa menjadi minus jika tidak ada saling pengertian.
7.      Saling pengertian terhadap karakter masing-masing anggota team akan menjadi modal sukses bersama.
8.     Jika setiap orang bekerjasama via bidang masing-masing, target korporasi pasti akan segera terealisasi.
9.      Individu yang egois mengejar target pribadi akan menghambat keberhasilan team. Bayangkan jika si A mengejar target A & si B mengejar target B, lalu target bersama bermuara kemana?
10.  Keahlian masing-masing sungguh menjadi anugerah dalam teamwork yang akan mempercepat proses pencapaian target.
11.   Kendalikan ego dan emosi saat bersama agar pergesekan tidak berujung pada pemboikotan kerjasama.
12.  Dengan pemahaman yang tinggi soal karakter individu dalam team, realisasi target tidak perlu waktu yang lama.
13.  Ingatlah selalu bahwa: ‘teamwork makes the dream work’.
4.      Implikasi Manajerial
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kata Implikasi berarti akibat. Kata Implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek yaitu salah satunya yang dibahas saat ini adalah manajerial atau manajemen.
Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
1)        Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan
2)        Implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.

Daftar pustaka :
Senin, 22 juni 2015 [05.55]

·         Fauzia safarina, Bekerja sama dalam kelompok :http://fzhsafarina.blogspot.com/2013/10/bekerja-sama-dalam-kelompok-teamwork_4208.html
·         Zulisman candra, Pengertian dan karakteristik kelompok : http://candra-zulisman.blogspot.com/2013/04/pengertian-dan-karakteristik-kelompok.html
·         Ridlo, implikasi manajerial : http://edobanteng.blogspot.com/2013/10/bekerjasama-dalam-kelompok-team-work.html


Kamis, 14 Mei 2015

Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi



1.      Definisi Pengambilan Keputusan

A.    Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal ini berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang  apa yang harus dilakukan dan mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.

Kemudian terdapat definisi menurut para ahli, antara lain :
·         Menurut George R. Terry :
pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
·         Menurut Sondang P. Siagian :
pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.
·         Menurut James A. F. Stoner :
pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Dari definisi pengambilan keputusan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan itu diambil dengan sengaja, tidak secara kebetulan, dan tidak boleh sembarangan. Pengambilan keputusan itu sendiri suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara / teknik tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak. Masalahnya telebih dahulu harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas, sedangkan pemecahannya harus didasarkan pemilihan alternatif terbaik dari alternatif yang ada. 

Dasar Pengambilan Keputusan :
Menurut George R. Terry, dasar-dasar pengambilan keputusan adalah :
1.      Intuisi :
Suatu proses bawah sadar/tdk sadar yang timbul atau tercipta akibat pengalaman yang terseleksi. Pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intusi atau perasaan memiliki sifat subjektif, sehingga mudah terkena pengaruh.
A.      Segi positif dalam pengambilan keputusan berdasarkan intusi adalah :
·         Waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif lebih pendek.
·         Untuk masalah yang pengaruhnya terbatas, pengambilan keputusan akan memberikan kepuasan pada umumnya.
·         Keampuan mengambil keputusan dari peng-ambil keputusan itu sangat berperan, dan itu perlu dimanfaatkan dengan baik.
B.      Segi negatif dalam pengambilan keputusan berdasarkan intusi adalah :
·         Keputusan yang dihasilkan relatif kurang baik.
·         Sulit mencari alat pembandingnya, sehingga sulit diukur kebenaran dan keabsahannya.
·         Dasar-dasar lain dalam pengambilan keputusan seringkali diabaikan.
·         Pengalaman
2.      Pengalaman :
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis.  Karena pengalaman seseorang dapat mempekira-kan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung ruginya, baik-buruknya keputusan yang akan dihasilkan.  Karena pengalaman, seseorang yang menduga masalahnya walaupun hanya dengan melihat sepintas saja mungkin sudah dapat menduga cara penyelesaiannya.
3.      Fakta :
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid, dan baik.  Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dpt menerima keputusan-keputusan yang dapat dibuat dengan rela dan lapang dada.
4.      Wewenang :
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pim-pinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang lebih rendah kedudukannya.  Pengambilan keputusan berdasarkan we-wenang juga memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.
A.      Segi positif dalam pengambilan keputusan berdasarkan wewenang adalah :
·         Kebanyakan penerimanya adalah bawahan, terlepas apakah penerimaan tsb secara su-karela ataukah terpaksa.
·         Keputusannya dapat dapat bertahan dalam jangka waktu yg cukup lama.
·         Memiliki otentisitas (otentik).
B.      Segi negatif dalam pengambilan keputusan berdasarkan wewenang adalah :
·         Dapat menimbulkan sifat rutinitas.
·         Mengasosiakan dengan praktek dictatorial.
·         Sering melewati permasalahan yg seharus-nya dipecahkan sehingga dapat menimbul-kan kekaburan.
5.      Rasional :
Pada pengambilan keputusan yg berdasar-kan rasional, keputusan yg dihasilkan ber-sifat objektif, logis, lebih transparan, kon-sisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, shg dpt dikatakan mendekati kebenaran atau se-suai dgn apa yg diinginkan.
Ada beberapa hal yg harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan secara rasional :
a.      Kejelasan masalah.
b.      Orientasi tujuan.
c.       Pengetahuan alternative.
d.      Preferensi yang jelas.
e.      Hasil maksimal.

2.      Jenis-Jenis Keputusan Organisasi
Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi, keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif yaitu mudah terkena sugesti pengaruh luar, dan factor kejiwaan lain
·         Pengambilan keputusan yang bersifat rasional, berkaitan dengan daya guna . masalah –masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat objektif , dalam masyarakat keputusan yang rasional dapat diukur apabila kepuasan optimal masyarakat dapat terlaksana dalam batas batas nilai masyarakat yang diakui saat itu .
·         Pengambilan keputusan berdasarkan fakta, ada pendapat bahwa sebaiknya pengambilan keputusan itu didukung oleh sejumlah fakta yang memadai . sebenarnya istilah fakta itu perlu kita kaitkan dengan istilah data dan informasi . kumpulan fakta yang telah dikelompokan secara sistematis dinamakan data . sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari data , dengan demikian data harus diolah terlebih dahulu menjadi informasi yang akurat kemudian dijadikan sebagai pengambilan keputusan
·         Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman, seringkali terjadi bahwa sebelum mengambil keputusan pimpinan meningat ingat apakah kasus seperti ini sebelumnya pernah terjadi . peringatan semacam itu biasanya ditelusuri melalui arsip arsip pengambilan keputusan semacam itu biasanya ditelusuri melalui arsip arsip pengambilan keputusan yang berupa dokumentasi pengalaman pengalaman masa lampau . jika ternyata permasalahan tersebut pernah teradi sebelumnya , maka pimpinan tinggal melihat apakah permasalahan tersebut sama atau tidaknya dengan situasi dan kondisi saat ini jika masih sama kita dapat menerapkan cara yang sebelumnya itu untuk mengatasi masalah yang timbul
·         Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang, banyak keputusan yang diambil karena wewenang yang dimiliki . setiap orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi

3.      Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
Menurut Terry (1989) faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengambil keputusan sebagai berikut: 
1)      hal-hal yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan;
2)      setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi;
3)      setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, perhatikan kepentingan orang lain;
4)      jarang sekali ada 1 pilihan yang memuaskan;
5)      pengambilan keputusan merupakan tindakan mental. Dari tindakan mental ini kemudian harus diubah menjadi tindakan fisik;
6)      pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang  cukup lama;
7)      diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang baik;
8)      setiap keputusan hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui apakah keputusan yang diambil itu betul; dan
9)      setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan berikutnya.
4. Implikasi Manajerial
  Implikasi manajerial adalah bagaimana meningkatkan produktifitas dengan cara meningkatkan kapasitas, kualitas, efisiensi dan efektivitas dari sumber daya yang ada. apa implikasi manajerial yang muncul dari organisasi tanpa pembatas (borderless Tipe organisasi transnasional/tanpa batas memakai pengaturan yang mengeliminasi atau menghapus halangan geografis artitisial.Para manajer memilih pendekatan ini dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas di pasar global yang kompetitif.Implikasi yang dirasakan oleh para pihak manajer adalah bagaimana mereka bisa mengembangkan produk yang diproduksi di negara lain,dengan baik dengan cara memanfaatkan sumber daya alam dan manusia yang ada pada negara ttersebut.Jadi struktur organisasi manajerial tidak akan berpusat pada satu organisasi manajerial namun harus mencakup seluruh struktur organisasi manajerial di seluruh negara dimana perusahaan iitu berada.
Daftar Pustaka :
Jumat, 15 mei 2015. Pukul [06.45]

1.      Wisnu dimas, Dasar pengambilan keputusan : http://dimaswn25.blogspot.com/2014/05/dasar-pengambilan-keputusan.html
3.      Heriyanto , implikasi menajerial : http://herisllubers.blogspot.com/2013/05/implikasi-manajerial-implikasi.html