Kamis, 26 Januari 2017

ANALISIS E-GOVERNMENT PADA KABUPATEN/KOTA DI INDONESIA

ANALISIS E-GOVERNMENT
PADA KABUPATEN/KOTA DI INDONESIA


ADITYA SUARDI                                               10113254
FACHMI FARIZANI                                           13113016
KAHFI KURNIA                                                 14113751
KHAIRUN NISA PERMATA SARI                    14113830
RIZKY DWI FADILLAH                                     17113921

4KA03


Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas dan menganalisa 3 website pemerintahan yaitu website provinsi NAD (Nangroe Aceh Darrusalam) http://www.acehprov.go.id/ , website kabupaten Aceh Utara http://www.acehutara.go.id/ , dan website kotamadya Lhoksumawe  http://www.lhokseumawekota.go.id/ . Kami melakukan penilaian terhadap 3 website tersebut berdasarkan kategori yang telah ditentukan. Penilaian yang kami berikan semata-mata hanya untuk melengkapi tugas matakuliah Analisis Kinerja Sistem tanpa ada maksud dan tujuan tertentu.
Unit Analisis E-Government dan Kategorisasi
No.
Unit Analisis
Bobot Nilai
Kategori
Provinsi NAD (%)
Kabupaten Aceh Utara (%)
Kotamadya Lhouksmawe (%)
1
Informasi Menu
Utama dalam Web
Site
25%
Potensi daerah
Komoditas Utama
Kualitas SDM
73
60
84
2
Informasi tambahan
dlm fasiltias web site
20%
Tahap I
Tahap II
Tahap III
79.5
85
85
3
Penyediaan
Hubungan
15%
G2C
G2B
G2G
68
90
84
4
Aksesibilitas
10%
< 10 detik
10 – 30 detik
> 30 detik
100
100
100
5
Design
10%
Animasi
Grafis
Tekslengkap
78
90
90
6
Jumlahtingkatan
Informasi
20%
1 Tingkat
2 Tingkat
3 Tingkat
4 Tingkat
80
87.5
85

Total


78.3
83
86.6

Pada tampilan informasi menu utama dan tambahan website Lhouksemawe lebih lengkap walaupun Aceh Utara memiliki bobot yanng sama pada informasi tambahan. Lalu pada penyediaan hubungan Aceh Utara menjadi yang terlengkap dibanding website lainnya. Sedangkan pada website NAD, informasi yang ditampilkan kurang lengkap pada informasi pada menu utama, tambahan maupun pada penyediaan hubungan.



Dalam aksesibilitas ketiga website tersebut sama lengkap dan sama baiknya, selanjutnya dalam tampilan design website kabupaten aceh utara dan website kotamadya lhoksumawe lebih menarik dan lebih bagus dibandingkan dengan website provinsi NAD, kemudian yang terakhir yaitu jumlah tingkatan informasi website provinsi NAD paling tidak lengkap disbanding dengan website kabupaten aceh utara dan website kotamadya lhoksumawe.
NO
Unit Analisis

KategoriAnalisis
Provinsi NAD
Kabupaten Aceh Utara
KotamadyaLhokseumawe
1.       
Selayang Pandang

Sejarah,
ü   
ü   
ü   
Motto
-
ü   
-
Lambang
ü   
ü   
ü   
artilambang
-
ü   
-
lokasidalambentukpeta
ü   
-
ü   
visidanmisi
ü   
ü   
ü   
2.       
Pemerintahan Daerah

Eksekutif
ü   
ü   
ü   
Legislative
ü   
ü   
ü   
nama, alamat, telepon, e-mail dari pejabat daerah
ü   
ü   
ü   
biodatadariPimpinan Daerah
ü   
ü   
ü   
3.       
Geografi


Topografi
-
-
Demografi
-
ü   
Cuacadaniklim
ü   
-
ü   
sosialdanekonomi
ü   
-
ü   
budayadaridaerahbersangkutan
ü   
-
ü   
Ada informasi berupa numeris / statistik dan harus mencantumkan nama instansi dari sumber datanya.
ü   
ü   
ü   
4.       
Peta Wilayah danSumberdaya

petawilayah
ü   
-
-
bentukpeta
sumberdaya
ü   
-
-
5.       
Peraturan/Kebijakan Daerah


Peraturan Daerah (Perda) yang telahdikeluarkanolehPemerintah Daerah bersangkutan.
ü   
-
-
6.       
BukuTamu
BukuTamu
ü   
ü   


Forum
-
-

Pertama kami akan menganalisis selayang pandang pada ketiga website tersebut sudah semuanya mempunyai sejarah, lambang  dan visi misi dari setiap wilayahnya tetapi pada motto dan arti lambang hanya pada ada di website kabupaten aceh utara kemudian pada lokasi dalam bentuk peta hanya website kabupaten aceh utara saja yang tidak ada. Kedua menganalisis pemerntahan daerahnya pada ketiga website sudah lengkap semua tentang pemerintahan daerahnya dari mulai eksekutif, legislative, nama, alamat, telepon, email dari pejabat daerahnya dan juga terdapat biodata dari setiap pimpinan daerahnya. Ketiga tentang  geografi pada ketiga website tersebut tidak memiliki topografi tetapi ketiganya memiliki informasi berupa numerik/statistik dan mencantumkan nama instansi dari sumber datanya. Pada demografinya hanya kotamadya lhoksumawe yang mempunyai demografi. Kemudian pada cuaca dan iklim, sosial dan budaya, budaya daerahnya hanya 2 website yang menampilkan yaitu website provinsi NAD dan kotamadya lhoksumawe.
Dari segi Peta Wilayah dan Sumber daya memiliki penilaian pada peta wilayah dan bentuk peta sumber daya. Pada website NAD terdapat peta wilayah yang sangat lengkap dalam bentuk kabupaten-kabupaten yang terdapat diprovinsi NAD. Pada website Aceh Utara dan Lhoksuemawe terdapat menu geografi yang menurut kami bias menampilkan peta wilayah daerah Aceh Utara dan Lhoksuemawe, namun setelah memilih menu tersebut tidak terdapat informasi gambar peta wilayah Aceh Utara dan Lhoksuemawe. Selanjutnya untuk penilaian bentuk peta sumber daya pada website Lhoksuemawe terdapat informasi yang menampilkan beberapa sumber daya yang dimiliki wilayah Lhoksuemawe namun tidak terdapat gambar peta pada website tersebut, sementara pada website NAD dan Aceh Utara tidak terdapat menu yang menampilkan informasi peta sumber daya.
Dari segi penilaian Peraturan/Kebijakan Daerah, pada website NAD terdapat menu untuk menampilkan informasi untuk mengetahui Peraturan/Kebijakan Daerah namun harus didownload terlebih dahulu, untuk website Aceh Utara dan Lhoksuemawe tidak menampilkan informasi tentang peraturan/kebijakan dari daerah tersebut. Penilaian selanjutnya dari segi Buku Tamu yang mempunyai dua kategori analisis yaitu Buku Tamu dan Forum. Pada website Aceh Utara informasi untuk Buku Tamu terdapat pada menu kontak, sedangkan pada website Lhoksuemawe ada pada menu Log In. Untuk website NAD tidak terdapat Buku Tamu hanya menyediakan kontak pemerintah NAD yang bias dihubungi. Pada kategori forum ketiga website yang kami anilisis tidak menyediakan forum pada websitenya.

Integration Testing

Integration testing adalah suatu teknik yang sistematis untuk pembangunan struktur program, dimana pada saat yang bersamaan melakukan testing untuk mendapatkan errors yang diasosiasikan dengan antar-muka.
Obyektifitasnya adalah untuk menindaklanjuti komponen-komponen yang telah melalui unit testing dan membangun suatu struktur program sesuai dengan disain yang telah dituliskan sebelumnya. Terdapat kecenderungan untuk melakukan integrasi yang tidak secara bertahap, yaitu dengan menggunakan suatu pendekatan “Big Bang”.
Pendekatan ini menggabungkan komponen komponen secara bersamaan hingga terbentuk suatu program. Testing dilakukan pada keseluruhan program secara bersamaan. Kekacauan cenderung terjadi, karena:
-          Sekumpulan errors akan diperoleh, dan perbaikan sulit dilakukan, karena terjadi komplikasi saat melakukan isolasi terhadap penyebab masalah.
-          Ditambah lagi dengan munculnya errors baru saat errors sebelumnya dibenahi, sehingga menciptakan suatu siklus yang tak ada hentinya.
-          Integrasi yang dilakukan secara bertahap merupakan lawan dari penggunaan strategi Big Bang”.
-          Program dikonstruksi dan dites secara bertahap, meningkat sedikit demi sedikit, dimana bila terjadi errors dapat dengan mudah untuk diisolasi dan diperbaiki, antarmuka dapat dites secara komplit atau paling tidak mendekati komplit, serta pendekatan tes yang sistematis dapat digunakan.






1.      Top-Down Integration
Adalah pendekatan bertahap untuk menyusun struktur program. Modul-modul diintegrasikan dari atas ke bawah dalam suatu hirarki kendali, dimulai dari modul kendali utama (program utama).
Modul sub-ordinat dari modul kendali utama dihubungkan ke struktur yang paling dalam (depth-first integration) atau yang paling luas (breadth-first integration) dahulu.
Depth-first integration, akan mengintegrasikan semua komponenkomponen pada struktur jalur kendali mayor. Misal dipilih sisi kiri terlebih dahulu, maka komponen M1, M2, M5 akan diintegrasikan dahulu, baru kemudian M8 atau M6 akan diintegrasikan.
Breadth-first integration, akan mengintegrasikan semua komponen secara langsung ke tiap tingkat, bergerak secara horisontal. Contoh komponen M2, M3 dan M4 akan diintegrasikan dahulu, kemudian baru M5 dan M6 dan seterusnya.
Lima langkah proses integrasi:
-          Modul kendali utama digunakan sebagai driver tes dan stubs tes disubtitusikan bagi semua komponen yang secara langsung menjadi sub-ordinat modul kendali utama.
-          Tergantung pada pendekatan integrasi yang dipilih, stubs sub-ordinat digantikan dengan komponen sebenarnya.
-          Tes dilakukan saat tiap komponen diintegrasikan.
-          Saat pemenuhan tiap tes, stubs lainnya digantikan dengan komponen sebenarnya.
-          Testing regresi dilakukan untuk memastikan kesalahan baru tidak terjadi lagi.
Proses berlanjut dari langkah 2 sampai keseluruhan struktur program dilalui.
Strategi top-down integration melakukan verifikasi kendali mayor atau titik-titik keputusan di awal proses testing. Pada suatu struktur program yang difaktorkan dengan baik, pengambilan keputusan terjadi di tingkat atas dalam hirarki dan oleh sebab itu diperhitungkan terlebih dahulu. Jika kendali mayor bermasalah, dibutuhkan pengenalan awal. Jika depth-first integration dipilih, suatu fungsi komplit dari software akan diimplementasikan dan didemonstrasikan.
Pendekatan ini terlihat tidak komplek, namun pada kenyataannya, masalah logistik akan timbul, karena proses level bawah dari hirarki dibutuhkan untuk tes level di atasnya. Stubs menggantikan modul level bawah saat dimulainya top-down testing; karenanya tidak ada data yang mengalir ke atas dari struktur program.
Tester hanya mempunyai 3 pilihan:
-          Tunda kebanyakan tes sampai stubs digantikan dengan modul sebenarnya, hal ini menyebabkan hilangnya beberapa kendali yang berhubungan antar tes tertentu dan modul tertentu. Tentunya akan menyulitkan untuk menentukan penyebab errors dan kecenderungan terjadi pelanggaran terhadap batasan-batasan dari pendekatan topdown.
-          Kembangkan stubs yang mempunyai fungsi terbatas untuk mensimulasikan modul sebenarnya, mungkin dapat dilakukan, namun akan menambah biaya overhead dengan semakin kompleknya stubs.
-          Integrasikan software dari bawah ke atas dalam hirarki, disebut sebagai bottom-up integration.
2.      Bottom-Up Testing
Sesuai namanya, integrasi ini dimulai dari modul terkecil. Karena komponen-komponen diintegrasikan dari bawah ke atas, sub-ordinat untuk tingkat bersangkutan dari komponen selalu diperlukan untuk diproses, dan kebutuhan terhadap stubs dapat dihilangkan.
Langkah-langkah strategi ini adalah:
-          Komponen level bawah dikombinasikan dalam clusters (kadang disebut builds) yang mewakili sub-fungsi software tertentu.
-          Driver ditulis untuk koordinasi masukan dan keluaran test case.
-          Cluster dites.
-          Driver dihapus dan cluster dikombinasikan, bergerak ke atas di dalam struktur program.
Integrasi mengikuti pola sebagaimana diilustrasikan pada gambar 4.5. Komponen dikombinasi untuk membentuk cluster 1, 2 dan 3.
Tiap cluster dites dengan menggunakan driver. Komponen pada cluster 1 dan 2 adalah sub ordinat Ma. Driver D1 dan D2 dihilangkan dan cluster dihubungkan langsung ke Ma, demikian seterusnya.
Saat integrasi semakin bergerak ke atas, kebutuhan akan test drivers yang terpisah juga akan semakin sedikit. Pada kenyataannya, jika dua level atas dari struktur program diintegrasikan dari atas ke bawah, jumlah drivers akan banyak dikurangi, dan integrasi dari clusters akan sangat disederhanakan.
3.      Regression Testing
Bilamana suatu hasil tes (jenis apapun) berhasil dalam menemukan errors, dan errors harus dikoreksi. Saat software dikoreksi, beberapa aspek dari konfigurasi software (program, dokumentasi, atau data pendukung) diubah.
Regression testing adalah aktivitas yang membantu untuk memastikan bahwa perubahan-perubahan yang terjadi tealah benar dan tidak menimbulkan tingkah laku yang tidak diinginkan atau penambahan errors.
Regression testing dapat dilakukan secara manual, dengan mengeksekusi kembali suatu subset dari keseluruhan test cases atau menggunakan alat bantu otomasi capture / playback.
Alat bantu capture / playback memungkinkan teknisi software untuk merekam test cases dan hasil-hasilnya untuk keperluan dipakai kembali dan dibandingkan pada sub sekuen tertentu atau keseluruhan.
Sub set tes yang dieksekusi terdiri dari 3 kelas test case yang berbeda:
-          Representasi dari contoh tes yang akan memeriksa semua fungsi software.
-          Tes tambahan yang berfokus pada fungsi software yang mungkin dipengaruhi oleh perubahan.
-          Tes yang berfokus pada komponen software yang diubah.
Saat tes integrasi dilakukan, jumlah tes regresi akan meningkat menjadi cukup besar.

Oleh karena itu, tes regresi seharusnya didisain untuk mencakup hanya pada tes-tes yang sama atau beberapa kelas errors di dalam setiap fungsifungsi mayor program. Adalah tidak praktis dan tidak efisien untuk mengeksekusi kembali setiap tes untuk setiap fungsi program saat suatu perubahan terjadi.

Rabu, 02 November 2016

ANTARMUKA PADA TELEMATIKA

          Pengertian antarmuka adalah salah satu layanan yang disediakan sistem operasi sebagai sarana interaksi antara pengguna dengan sistem operasi. Antarmuka adalah komponen sistem operasi yang bersentuhan langsung dengan pengguna. Terdapat dua jenis antarmuka, yaitu Command Line Interface(CLI) danGraphical User Interface(GUI).
  • Command line interface adalah tipe antarmuka dimana pengguna berinteraksi dengan sistem operasi melalui text-terminal.
  •  Graphical User Interface adalah tipe antarmuka yang digunakan oleh pengguna untuk berinteraksi dengan sistem operasi melalui gambar-gambar grafik, ikon, menu, dan menggunakan perangkat penunjuk ( pointing device) seperti mouse atau track ball.
Terdapat 6 macam fitur yang terdapat pada antarmuka pengguna telematika. Fitur-fitur itu antara lain:

1. Head Up Display System

Head Up Display (HUD) merupakan sebuah tampilan transparan yang menampilkan data tanpa mengharuskan penggunanya untuk melihat ke arah yang lain dari sudut pandang biasanya. Asal nama dari alat ini yaitu pengguna dapat melihat informasi dengan kepala yang terangkat (head up) dan melihat ke arah depan daripada melihat ke arah bawah bagian instrumen. Walaupun HUD dibuat untuk kepentingan penerbangan militer, sekarang HUD telah digunakan pada penerbangan sipil, kendaraang bermotor dan aplikasi lainnya.

2. Tangible User Interface

Tangible User Interface, yang disingkat TUI, adalah antarmuka dimana seseorang dapat berinteraksi dengan informasi digital lewat lingkungan fisik. Nama inisial Graspable User Interface, sudah tidak lagi digunakan. Salah satu perintis TUI ialah Hiroshi Ishii, seorang profesor di Laboratorium Media MIT yang memimpin Tangible Media Group. Pandangan istimewanya untuk tangible UI disebut tangible bits, yaitu memberikan bentuk fisik kepada informasi digital sehingga membuat bit dapat dimanipulasi dan diamati secara langsung.

3. Computer Vision

Computer Vision (komputer visi) merupakan ilmu pengetahuan dan teknologi dari mesin yang melihat. Dalam aturan pengetahuan, komputer visi berhubungan dengan teori yang digunakan untuk membangun sistem kecerdasan buatan yang membutuhkan informasi dari citra (gambar). Data citranya dapat dalam berbagai bentuk, misalnya urutan video, pandangan deri beberapa kamera, data multi dimensi yang di dapat dari hasil pemindaian medis.

4. Browsing Audio Data

Sebuah metode browsing jaringan disediakan untuk browsing video atau audio data yang di tembak oleh sebuah IP. Jaringan video atau audio metode browsing sesuai mencangkup langkah-langkah dari:
• Menjalankan sebuah program splikasi komputetr local untuk mendapatkan kode identifikasi yang disimpan dalam kamera IP.
• Transmisi untuk mendaftarkan kode identifikasi ke DDNS (Dinamic Domain Name Server) oleh program aplikasi.
• Mendapatkakn kamera IP pribadi alamat dan alamat server pribadi sehingga pasangan IO kamera dan control kamera IP melalui kamera IP pribadi, dan
• Kopel ke layanan server melalui alamat server pribadi sehina untuk mendapatkan video atau audio dara yang ditembak oleh kamera IP, dimana server layanan menangkap video atau audio data yang ditembak oleh kamera IP melalui Internet.

5. Speech Recognition

Dikenal juga dengan pengenal suara otomatis (automatic speech recognition) atau pengenal suara komputer (computer speech recognition). Merupakan salah satu fitur antarmuka telematika yang merubah suara menjadi tulisan. Istilah ‘voice recognition’ terkadang digunakan untuk menunjuk ke speech recognition dimana sistem pengenal dilatih untuk menjadi pembicara istimewa, seperti pada kasus perangkat lunak untuk komputer pribadi, oleh karena itu disana terdapat aspek dari pengenal pembicara, dimana digunakan untuk mengenali siapa orang yang berbicara, untuk mengenali lebih baik apa yang orang itu bicarakan. Speech recognition merupakan istilah masukan yang berarti dapat mengartikan pembicaraan siapa saja.

6. Speech Synthesis

Speech synthesis merupakan hasil kecerdasan buatan dari pembicaraan manusia. Komputer yang digunakan untuk tujuan ini disebut speech syhthesizer dan dapat diterapkan pada perangkat lunak dan perangkat keras. Sebuah sistem text to speech (TTS) merubah bahasa normal menjadi pembicaraan.

Sumber :
http://restuanjani.blogspot.co.id/2013/11/fitur-pada-antar-muka-telematika.html

https://gendianbarranp.wordpress.com/2013/11/13/fitur-pada-antarmuka-telematika/

Senin, 17 Oktober 2016

Pengantar Telematika

Pengertian Telematika

Kata TELEMATIKA, berasal dari istilah dalam bahasa Perancis "TELEMATIQUE" yang merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Istilah Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi. Para praktisi menyatakan bahwa TELEMATICS adalah singkatan dari "TELECOMMUNICATION and INFORMATICS" sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai "the new hybrid technology" yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah "konvergensi". Semula Media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu.

Perkembangan Telematika

Perkembangan telematika saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Pada segi hardware, telah banyak bermunculan produk-produk IT muktahir yang lebih kecil, cepat dan efisien dengan format-format unik yang berbeda. Misalnya saja teknologi perakitan prosesor yang sudah bisa memfrabikasi hingga ukuran 40nm, telepon selular dengan koneksi wifi, notebook dengan ukuran lebih kecil sehingga memudahkan keleluasaan mobilitas bagi penggunanya serta yang tidak kalah penting adalah tersedianya akses hotspot dimana-mana sehingga hampir setiap orang dapat mengaksesnya. Selain akses point dimana-mana, saat ini masyarakat pun bisa dengan mudah mengakses internet dari rumah maupun kantor dengan jaringan broadband yang disediakan oleh bermacam-macam penyedia jasa internet. Murahnya jasa penyedia layanan internet pun menjadikan perkembangan telematika semakin cepat. Untuk kasus di Indonesia, perkembangan telematika mengalami tiga periode berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat. Pertama adalah periode rintisan yang berlangsung akhir tahun 1970-an sampai dengan akhir tahun 1980-an. Periode kedua disebut pengenalan, rentang wktunya adalah tahun 1990-an, dan yang terakhir adalah periode aplikasi. Periode ketiga ini dimulai tahun 2000.

Periode Rintisan
Memasuki tahun 1980-an, perubahan secara signifikanpun jauh dari harapan. Walaupun demikian, selama satu dasawarsa, learn to use teknologi informasi, telekomunikasi, multimedia, mulai dilakukan. Jaringan telpon, saluran televisi nasional, stasiun radio nasional dan internasional, dan komputer mulai dikenal di Indonesia, walaupun penggunaannya masih terbatas.

Periode Pengenalan
Periode satu dasawarsa ini, tahun 1990-an, teknologi telematika sudah banyak digunakan dan masyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke luar negeri marak pada awal tahun 1990. hal ini juga merupakan efek kreativitas anak muda ketika itu.

Periode Aplikasi
Awal era millennium inilah, pemerintah Indonesia serius menanggapi perkembangan telematika dalam bentuk keputusan politik, selanjutnya, teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televisi, dan teleconference melalui 3G. Teknologi komputer demikian, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada cafe dan kampus tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis.

Arsitektur Telematika

Arsitektur itu sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu dari sisi client dan sisi server. Untuk penjelasan pertama saya akan membahas mengenai arsitektur telematika. Istilah arsitektur mengacu pada desain sebuah aplikasi, atau dimana komponen yang membentuk suatu sistem ditempatkan dan bagaimana mereka berkomunikasi. Jadi arsitektur telematika dapat diartikan sebuah struktur desain yang secara logic dapat meningkatkan hubungan jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.

Arsitektur Client/Server
Karena keterbatasan sistem file sharing, dikembangkanlah arsitektur client/server. Dengan arsitektur ini, query data ke server dapat terlayani dengan lebih cepat karena yang ditransfer bukanlah file, tetapi hanyalah hasil dari query tersebut. RPC (Remote Procedure Calls) memegang peranan penting pada arsitektur client/server. Client/server dapat dibedakan menjadi dua, yaitu model Two-tier dan Three-tier.

1. Model Two-tier
Model Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan : client (yang meminta service) dan server (yang menyediakan service). Tiga komponen tersebut yaitu :
o    User Interface adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan dan digunakan langsung oleh user.
o    Manajemen Proses.
o    Database.

2. Model Three-tier
Pada model ini disisipkan satu layer tambahan diantara user interface tier dan database tier. Tier tersebut dinamakan middle-tier. Middle-Tier terdiri dari bussiness logic dan rules yang menjembatani query user dan database, sehingga program aplikasi tidak bisa mengquery langsung ke database server, tetapi harus memanggil prosedur-prosedur yang telah dibuat dan disimpan pada middle-tier. Dengan adanya server middle-tier ini, beban database server berkurang. Jika query semakin banyak dan/atau jumlah pengguna bertambah, maka server-server ini dapat ditambah, tanpa merubah struktur yang sudah ada.

Arsitektur Client – Server Telematika
Arsitektur client – server telematika terdiri dari 2 buah arsitektur yakni, arsitektur sisi client dan sisi servernya.

Asitektur Sisi Client
Istilah ini merujuk pada pelaksanaan atau penyimpanan data pada browser (atau klien) sisi koneksi HTTP. Java Script adalah sebuah contoh dari sisi klien eksekusi, dan cookie adalah contoh dari sisi klien penyimpanan.

Karakteristik Client :
·         Selalu memulai permintaan ke server.
·         Menunggu balasan.
·         Menerima balasan.
·         Biasanya terhubung ke sejumlah kecil dari server pada satu waktu.
·         Biasanya berinteraksi langsung dengan pengguna akhir dengan menggunakan antarmuka pengguna seperti antarmuka pengguna grafis. Khusus jenis klien mencakup: web browser, e-mail klien, dan online chat klien.

Arsitektur Sisi Server

Sebuah eksekusi sisi server web khusus yang melampaui standar metode HTTP yang harus mendukung. Sebagai contoh: penggunaan CGI script di sisi server khusus yang tertanam di tag halaman HTML, tag ini memicu suatu tindakan kejadian atau program untuk mengeksekusi.

Karakteristik Server:
·         Selalu menunggu permintaan dari salah satu klien.
·         Melayani permintaan klien kemudian menjawab dengan data yang diminta ke klien.
·         Sebuah server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan klien.
·         Jenis server khusus mencakup: web server, FTP server, database server, E-mail server, file server, print server. Kebanyakan layanan web ini juga jenis server.

Sumber :
http://farizsasongko.blogspot.co.id/2015/10/teknologi-telematika-saat-ini.html
http://virtuallight2.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-telematika.html
http://pahwandi.blogspot.co.id/2014/10/arsitektur-telematika.html